Untuk menjadi seorang penyanyi yang baik
dan sukses selain mempunyai persyaratan penampilan yang baik, tentu perlu
menguasai beberapa hal yang berkaitan dengan cara bernyanyi dengan baik
dan benar.
Yang membedakan antara penyanyi satu
dengan penyanyi lainnya ada hal penting
:
1. Teknik Vocal : adalah cara memproduksi
suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah,
merdu, dan nyaring.
2. Musikalitas
: yaitu pengetahuan tentang musik dan menyanyi itu sendiri.
3. Wawasan
: yaitu pengaruh dari musik dan penyanyi yang pernah didengar.
VOCAL (SUARA MANUSIA)
Suara Manusia dibagi 3 kelompok :
Suara Wanita Dewasa :
1. Sopran (suara tinggi wanita)
2. Mezzo Sopran (suara sedang wanita)
3. Alto (suara rendah wanita)
2. Mezzo Sopran (suara sedang wanita)
3. Alto (suara rendah wanita)
Suara Pria Dewasa :
1. Tenor (suara tinggi pria)
2. Bariton (suara sedang pria)
3. Bass (suara rendah pria)
2. Bariton (suara sedang pria)
3. Bass (suara rendah pria)
Suara Anak-anak :
1. Tinggi
2. Sedang
1. Tinggi
2. Sedang
3. Rendah.
Unsur-Unsur
Teknik Vocal :
1. Artikulasi adalah cara pengucapan kata demi kata yang
baik dan jelas. Artikulasi ini akan sangat jelas terdengar ketika penyanyi
mengucapkan huruf-huruf a-e-i-o-u.
2. Pernafasan adalah usaha untuk menghirup
udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi
sedikit sesuai dengan keperluan.
Teknik Pernafasan ada tiga jenis, yaitu :
1. Pernafasan
Dada (Costrol) : teknik ini memang cocok untuk nada-nada rendah, tapi penyanyi
mudah lelah.
2. Pernafasan Perut : kelemahannya udaranya
cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah.
3. Pernafasan Diafragma : adalah
pernafasan yang paling baik digunakan untuk menyanyi, karena udara yang
digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vocal
yang baik.
3. Phrasering adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik
dan benar (saat penyanyi menarik nafas) sehingga
mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Apabila seorang
penyanyi salah meletakkan tempat pemenggalan kalimat maka akan sangat
mengganggu makna dari sebuah lirik lagu.
4. Sikap Badan adalah posisi badan terutama
posisi kepala dan leher ketika seseorang sedang menyanyi, bisa ketika duduk,
atau berdiri, kepala tegak tegar lurus kedepan, dan ketika melakukan gerakan
kepala agar tetap dijaga saluran pernafasan jangan sampai terganggu.
5. Resonansi
adalah usaha untuk memperindah suara dengan memfungsikan rongga-rongga
udara yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan.
Kombinasi kerja mulut dan tenggorokan ini dalam mengolah suara akan menimbulkan
efek atau kesan suara yang dikeluarkan seakan-akan berasal dari dalam rongga
dada. Bila sudah seperti ini maka apa yang sering disebut karakter suara
penyanyi akan terdengar jelas.
6. Vibrato
adalah usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberi gelombang/suara
yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat
lagu.
7. Improvisasi adalah usaha memperindah
lagu dengan merubah/menambah sebagian melodi lagu dengan profesional, tanpa
merubah melodi pokoknya. Perlu diingat improvisasi sebaiknya dilakukan setelah
semua melodi pokoknya selesai dinyanyikan.
8. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu
nada yang harus dijangkau dengan tepat.
Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik :
- Pendengaran yang baik.
- Kontrol pernafasan.
- Rasa dan penjiwaan musical.
- Pendengaran yang baik.
- Kontrol pernafasan.
- Rasa dan penjiwaan musical.
NADA
Nada adalah bunyi yang memiliki getaran teratur
tiap detiknya (frekuensi).
Sifat Nada ada 4 :
1. Fitch
yaitu ketepatan jangkauan nada.
2. Durasi yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan
3. Intensitas nada yaitu keras,lembutnya (Dinamika) nada yang harus dibunyikan.
4. Timbre yaitu warna suara yang berbeda tiap-tiap orang.
2. Durasi yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan
3. Intensitas nada yaitu keras,lembutnya (Dinamika) nada yang harus dibunyikan.
4. Timbre yaitu warna suara yang berbeda tiap-tiap orang.
AMBITUS
Ambitus Suara adalah luas wilayah nada
yang mampu dijangkau oleh seorang penyanyi, yang sering disebut dengan Oktaf.
Seorang penyanyi professional harus mampu
menjangkau nada-nada dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi pada
lagu yang dia nyanyikan sesuai dengan kemampuannya. Kemampuan ini menjadi sangat
penting karena bila penyanyi tidak mampu menjangkau nada-nada minimal di 2 (dua)
oktaf dengan baik maka akan timbul kesulitan ketika ia membawakan lagu-lagu
tertentu yang mempunyai Ambitus luas.
Tangga Nada Diatonis : adalah rangkaian 7 (tujuh) buah nada dalam
satu oktaf yang mempunyai susunan tinggi nada yang teratur.
Ciri-Ciri Tangga Nada Diatonis Mayor dan Tangga Nada Diatonis Minor :
Tangga Nada Diatonis Mayor :
1. Bersifat riang gembira.
2. Bersemangat (Hustle).
3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do (1)
4. Mempunyai pola interval : 1 , 1 ,. ½, 1 , 1 , 1, ½
2. Bersemangat (Hustle).
3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do (1)
4. Mempunyai pola interval : 1 , 1 ,. ½, 1 , 1 , 1, ½
Tangga nada Diatonis Minor :
1. Kurang bersemangat.
2. Bersifat sedih (Mellow)
3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La (6)
4. Mempunyai pola interval : 1 , ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1 .
2. Bersifat sedih (Mellow)
3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La (6)
4. Mempunyai pola interval : 1 , ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1 .
Tapi teori baku ini kurang sesuai dengan Musik Dangdut
yang banyak berkembang di Indonesia.
Contoh Lagu yang bertangga nada Mayor :
Maju Tak Gentar, Indonesia Raya, Hari merdeka, Halo-Halo Bandung, Indonesia
Jaya, Garuda Pancasila, Mars Pelajar.
Contoh Lagu yang bertangga nada Minor : Syukur,
Tuhan, Gugur Bunga.
Tangga Nada Kromatis adalah tangga nada yang mempunyai jarak
antar nadanya hanya ½ .
Contoh : C – Cis – D – Dis- E – F – Fis – G – Gis
– A – Ais – B
Tangga Nada Enharmosis adalah rangkaian tangga nada yang mempunyai nama dan letak yang berbeda,
tetapi mempunyai tinggi nada yang sama.
Contoh : Ais-Bes, Cis-Des, Gis-As, Dis-Es,
Fis-Ges.
Birama adalah ketukan
tetap yang berulang-ulang pada sebuah lagu.
Contoh birama : 2/4 , 3/4 , 4/4 , 6/8
Paduan suara adalah
Penyajian musik vocal yang terdiri dari minimal 9 orang atau lebih yang
memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat
menampakan jiwa lagu yang dibawakan.
Jenis-Jenis Paduan Suara :
1. Paduan
Suara UNISONO yaitu Paduan suara dengan menggunakan satu suara.
2. Paduan
Suara 2 suara sejenis yaitu paduan suara yang menggunakan 2 suara manusia yang
sejenis, contoh : Suara sejenis Wanita, Suara sejenis Pria, Suara sejenis
anak-anak.
3. Paduan
Suara 3 sejenis S - S - A yaitu paduan suara sejenis dengan menggunakan suara
Sopran 1, Sopran 2, dan Alto.
4. Paduan
Suara 3 suara Campuran S - A - B yaitu paduan suara yang menggiunakan 3 suara
campuran , contoh : Sopran, Alto Bass.
5. Paduan
suara 3 sejenis T - T - B yaitu paduan suara 3 suara sejenis pria dengan suara
Tenor 1, Tenor 2, Bass.
6. Paduan
Suara 4 suara Campuran yaitu paduan suara yang mengguanakan suara campuran pria
dan wanita, dengan suara S - A - T - B. Sopran, Alto, Tenor, Bass.
Dirigen/ Conductor
adalah orang yang memimpin Paduan Suara.
Syarat-syarat seorang Dirigen/Conductor
yang baik :
1. memiliki sifat kepemimpinan
2. memiliki ketahanan jasmani yang tangguh
3. sebaiknya sehat jasmani dan rohani
4. simpatik
5. menguasai cara latihan yang efektif
6. memiliki daya imajinasi yang baik
7. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan bermain musik.
Tanda Dinamika adalah
tanda utuk menyatakan keras, lembutnya sebuah lagu yang dinyanyikan.
Contoh-contoh Tanda Dinamika :
1. f : forte = keras
2. ff : fortissimo = sangat keras
3. fff : fortissimo assai = sekeras mungkin
4. mf : mezzo forte = setengah keras
5. fp : forte piano = mulai dengan keras dan diikuti lembut
6. p : piano = lembut
7. pp : pianissimo = sangat lembut
8. ppp : pianissimo possibile = selembut mungkin
9. mp : mezzo piano = setengah lembut
2. ff : fortissimo = sangat keras
3. fff : fortissimo assai = sekeras mungkin
4. mf : mezzo forte = setengah keras
5. fp : forte piano = mulai dengan keras dan diikuti lembut
6. p : piano = lembut
7. pp : pianissimo = sangat lembut
8. ppp : pianissimo possibile = selembut mungkin
9. mp : mezzo piano = setengah lembut
Perubahan Tanda Dinamika :
- Diminuendo
(dim) : melembut
- Perdendosi : melembut sampai hilang
- Smorzzande : sedikit demi sedikit hilang
- Calando : mengurangi keras
- Poco a poco : sedikit demi sedikit / lambat laun
- Cresscendo : berangsur-angsur keras
- Perdendosi : melembut sampai hilang
- Smorzzande : sedikit demi sedikit hilang
- Calando : mengurangi keras
- Poco a poco : sedikit demi sedikit / lambat laun
- Cresscendo : berangsur-angsur keras
- Decrsescendo
: berangsur-angsur lembut
- Stacato
: terpatah-patah.
Tanda Tempo adalah
tanda yang diguakan untuk menunjukan cepat atau lambatnya sebuah lagu yang
harus dinyanyikan.
A. Tanda Tempo Cepat :
1. Allegro
: cepat
2. Allegratto : agak cepat
3. Allegrissimo : lebih cepat
4. Presto : cepat sekali
5. Presstissimo : secepat-cepatnya
6. Vivase : cepat dan girang
2. Allegratto : agak cepat
3. Allegrissimo : lebih cepat
4. Presto : cepat sekali
5. Presstissimo : secepat-cepatnya
6. Vivase : cepat dan girang
B. Tanda Tempo Sedang :
1. Moderato
: sedang
2. Allegro moderato : cepatnya sedang
3. Andante : perlahan-lahan
4. Andantino : kurang cepat
2. Allegro moderato : cepatnya sedang
3. Andante : perlahan-lahan
4. Andantino : kurang cepat
C. Tanda Tempo Lambat :
1. Largo
: lambat
2. Largissimo : lebih lambat
3. Largeto : agak lambat
4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan
5. Grave : sangat lambat sedih
6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan.
2. Largissimo : lebih lambat
3. Largeto : agak lambat
4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan
5. Grave : sangat lambat sedih
6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan.
kiat BERnyanyi yang baik dan benar
Ada 12 Kiat
Praktis untuk Bisa Bernyanyi dengan Baik dan Benar :
1. Kuasai Teknik Pernafasan (Ini
merupakan hal utama).
Dalam bernyanyi, pernafasan itu sangat penting karena bernafas dengan baik akan sangat membantu dalam membentuk suara serta dapat memenuhi phrasering atau panjang dan pendeknya suatu kumpulan nada, ada bermacam-macam olah pernafasan, yaitu :
a. Pernafasan CLAVICULAIR (dengan memakai pundak).
b. Pernafasan COSTROL (dengan dada).
c. Pernafasan DIAFRAGMA (ini yang paling baik).
Proses atau Cara Melatih Pernafasan yang Baik dan Benar :
Pernafasan yang buruk akan
mengakibatkan produksi suara yang buruk, teknik pernafasan yang tidak benar
akan menghasilkan suara yang tidak berkualitas.
Cara menghirup udara nafas yang baik
untuk menyanyi adalah menggunakan mulut dan hidung secara bersamaan, terutama
pada waktu menghirup dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak.
Cara bernapas yang baik pada saat bernyanyi sebagai berikut :
- Jangan
menggunakan cara pernafasan di mana pada waktu menghirup udara, dada dan bahu
terangkat, ini membuat leher menjadi tegang dan mengganggu produksi suara.
- Pada
waktu menghirup udara nafas daerah sekitar lingkar perut mengembang, dan pada
waktu membuang udara nafas mengempis.
- Pada
waktu menghembuskan nafas untuk memproduksi suara, otot-otot di sekitar perut
mengencang dan secara konstan mendorong ke dalam (mengempis) dengan
berlahan-lahan dan terus-menerus sampai kalimat lagu habis. Ini yang disebut
SUPPORT dan SUSTAIN.
- Latih
menarik nafas atau menghirup udara nafas anda dalam 8 hitungan (8 detik) : 1 2
3 4 5 6 7 8.
- Latih
menahan nafas anda dalam 4 hitungan (4 detik) : 1 2 3 4
- Latih
mengeluarkan udara nafas anda dengan berdesis (seperti suara ban kempis) dalam
8 hitungan : 1 2 3 4 5 6 7 8.
- Bisa
juga hal itu disebut Teori 8-4-8 karena menghirup nafas dalam 8 hitungan,
menahan nafas dalam 4 hitungan dan mengeluarkan nafas dalam 8 hitungan.
- Lakukan
latihan itu berulang-ulang, dan saat mengeluarkan nafas, desis anda bisa
diganti dengan mengucapkan mo atau me atau mu, dll.
2. Kuasai Intonasi
(Penguasaan Notasi).
Intonasi adalah membidik setiap nada yang tepat atau menyanyikan nada dengan tepat. Untuk bisa memiliki intonasi yang baik, kita sebaiknya berlatih dengan alat musik seperti piano atau keyboard supaya nada yang kita mainkan pasti dan terkontrol. Tapi hal ini dapat diakali jika kita tidak memiliki alat musik tersebut. Kita bisa merekam suara piano tersebut di handphone kita dan kita dapat pelajari sewaktu-waktu.
Contoh : :
Kita dapat memainkan tangga nada C kemudian D dan E secara berurutan di piano atau gitar (mungkin kita bisa minta teman kita untuk memainkannya), kemudian kita rekam di handphone. Nada yang dapat direkam mungkin adalah sebagai berikut :
- Secara Ascending : Do Re Mi Fa Sol La Si Do dan Descending : Do Si La Sol Fa Mi Re Do atau
- Secara Ascending : Do Mi Re Fa Mi Sol Fa La Sol Si La Do Si dan dan Descending : Do La Si Sol La Fa Sol Mi Fa Re Mi Do.
Anda bisa melakukan variasi lain misalnya :
- Secara Ascending : Do Re Mi Fa Re Mi Fa Sol Mi Fa Sol La Si Sol La Si Do
dan Descending : Do Si La Sol Si La Sol Fa La Sol Fa Mi Sol Fa Mi Re Fa Mi Re
Do
3. Kuasai Irama, Birama dan Tempo.
Seorang penyanyi yang baik seharusnya belajar untuk bisa menguasai
bermacam-macam irama atau jenis aliran music seperti : Chacha, Pop, Waltz,
Bossanova, Reagge dan sebagainya. Dia juga harus mengetahui birama lagu, apakah
4/4, 3/4 atau 2/4, dan harus mampu mengikuti tempo (speed) lambat atau cepatnya
lagu.
4. Kuasai Artikulasi (pengucapan kata).
Seorang penyanyi selain harus menguasai dan menghafalkan syair (lirik) lagu dengan baik, juga harus mengucapkan kata-katanya dengan jelas dan tegas.
Untuk membantu agar dapat memberi “jiwa” pada lagu tersebut, harus juga
memahami isi dan maksud yang terkandung dalam lagu.
Ada beberapa cara praktis untuk meningkatkan artikulasi anda, yaitu dengan
mengucapkan vocal : A- I - U- E - O
5. Kuasai Tehnik Vibrasi (Vibrato).
Vibrasi adalah suatu bentuk suara yang bergetar dan bergelombang, dalam tehnik oleh vocal vibrasi ini merupakan tahap finishing.
Fungsinya agar suara terdengar lebih merdu dan indah. Contoh vibrasi yaitu
ketika seseorang tertawa terbahak-bahak, suara akan terdengar bergetar dan
bergelombang. Kemudian dalam dunia tarik suara, bentuk dasar tersebut
dikembangkan menjadi sebuah tehnik dalam bernyanyi yang disebut vibrasi.
6. Kuasai Sikap
Tubuh dan Kondisi Saat Menyanyi.
Sikap tubuh dalam bernyanyi ini harus benar-benar diperhatikan, baik dalam latihan maupun pada saat kita sedang tampil di panggung/pentas. Sikap tubuh sangat berpengaruh pada sirkulasi nafas yang merupakan unsur penting dalam bernyanyi. Sikap ini harus dilatih, baik sikap duduk maupun sikap berdiri. Sikap tubuh sangat mempengaruhi produksi suara seorang penyanyi baik penyanyi solo maupun penyanyi paduan suara.
Pada saat menyanyi tubuh harus dalam kondisi yang rileks (tapi bukan
berarti santai). Tubuh yang rileks dimaksudkan agar suara yang dihasilkan juga
rileks dan tidak tegang. Untuk menciptakan suasana yang rileks sebelum
bernyanyi diperlukan suatu relaksasi atau pelemasan tubuh dengan cara bersenam,
memijat, dll.
Relaksasi perlu dilakukan pada saat latihan dan juga pada setiap sebelum
penampilan, apalagi pada saat berlomba. Mental yang tegang mengakibatkan tubuh
menjadi tegang pula, sehingga suara yang dihasilkan tidak maksimal.
Posisi tubuh dalam bernyanyi harus mendapat perhatian. Posisi yang baik
adalah berdiri dengan membagi beban yang sama pada dua kaki dan menempatkan
kaki sedemikian rupa sehingga menjadi seimbang, terutama agar tubuh juga dapat
ikut bergerak mengkespresikan dari lagu yang dinyanyikan.
Pada posisi menyanyi sambil duduk, posisi tubuh bagian pinggang ke atas harus dalam kondisi yang sama dengan posisi tubuh bagian pinggang ke atas pada saat sedang berdiri.
Pada posisi menyanyi sambil duduk, posisi tubuh bagian pinggang ke atas harus dalam kondisi yang sama dengan posisi tubuh bagian pinggang ke atas pada saat sedang berdiri.
Posisi tubuh yang gagah sangat dibutuhkan.
Ekspreasi wajah pada saat menyanyi juga sangat menentukan. Pada saat
mengambil nada-nada yang tinggi perlu konsentrasi dalam menyanyikannya, maka
alis dapat dinaikan, serta pipi seperti seorang yang sedang tersenyum dan
jangan lupa untuk membuka mulut yang lebar sesuai dengan ketentuan yang biasa
dilakukan dalam bernyanyi.
Pada saat bernyanyi memang nampak wajah akan terlihat menegang dan terlihat jelek, namun suara yang dihasilkan akan jauh lebih berkualitas dibandingkan dengan kalau kita menyanyi hanya ingin mementingkan menampilkan dan kecantikan wajah saja.
7. Kuasai Lirik, Penjiwaan dan
Penghayatan Lagu.
Lirik lagu yang akan anda nyanyikan harus benar-benar hafal, hal ini sangat penting apalagi bila anda bukan sekedar bernyanyi di sebuah acara, dan akan mengikuti sebuah Audisi Festival, karena kalau anda lolos dan mencapai babak tertinggi, biasanya lagu yang pernah anda nyanyikan tersebut sering kali diminta untuk dinyanyikan kembali pada saat Pembukaan Acara dan bahkan mungkin pada saat Final nanti.
Tidak kalah
pentingnya menghafal lirik lagu wajib.
Yang dimaksud lirik lagu wajib adalah lagu yang ditentukan oleh
penyelenggara Audisi, dan biasanya bukan yang harus anda nyanyikan pada saat pertama
kali mengikuti audisi, tapi maksudnya lagu wajib ini pasti akan dinyanyikan sewaktu-waktu
pada saat tertentu yang diatur waktunya oleh penyelenggara (biasanya di awal
acara pembukaan) atau akhir acara kalau anda sudah mencapai babak tertinggi.
Kalau lagu wajib ini sudah hafal anda bisa gunakan
sisa waktu dan tenaga yang ada untuk menghafalkan pilihan lagu lainnya. Jadi
dicicil sedikit demi sedikit, gunanya setelah memilih banyak lagu dan mencicil
untuk menghafalkannya, anda bisa melangkah ke jenjang berikutnya, yaitu:
meng-interpretasi-kan dan menghayatinya sehingga penjiwaan lagunya benar-benar
anda kuasai.
Tidak kalah pentingnya dalam membawakan sebuah lagu ::
a. Memahami isi dari lagu.
b. Dinamika dan Phrasing.
c. Ekspresi wajah.
d. Mata berbicara.
8.
Berikan Sentuhan
(Touching) pada Lagu Sesuai Karakter yang anda miliki.
Satu hal yang sangat penting yaitu memberi
sentuhan (touching) tersendiri terhadap semua lagu yang anda nyanyikan. Dalam
sebuah festival Juri sering kita dengar mengatakan : Anda kurang meng-explore,
atau terlalu flat. Maksudnya agar Anda
bisa menggali kemampuan diri Anda sendiri dan memberi sentuhan akhir terhadap
setiap lagu yang Anda nyanyikan. Hal ini hanya bisa dicoba dan dilatih.
Berlatihlah menyanyikan beraneka jenis lagu, baik yang berirama pop, rock, jazz
dan yang bertempo lambat, sedang, cepat, dan sangat cepat.
Dalam dunia musik klasik ada istilah : technique,
interpretation dan touch.
Setelah menguasai teknik memainkan lagunya,
kemudian harus meng-interpretasi-kannya. Nah, setelah dua hal tersebut
dikuasai, yang paling penting harus punya touch tersendiri. Sebab kalau tidak
bisa meng-interpretasi-kan lagu yang dimainkan dan tidak punya touch, anda akan
mirip seperti robot, cuma baca partitur saja dan terkesan meniru penyanyi lain.
Untuk lagu-lagu pop, memberi touch-nya agak lebih mudah, tinggal memasukkan
improvisasi dalam beberapa bagian lagu yang akan kita nyanyikan.
Dengan
melihat dan belajar dari beberapa festival yang pernah diselenggarakan di Indonesia
sangat jelas, penyanyi yang yang touching-nya paling bagus maka dia lah yang
terpilih sebagai pemenangnya. Coba saja lihat beberapa penyanyi yang memiliki
touching yang baik, lagu lama ataupun lagu baru yang dinyanyikannya akan
terdengar bagus dan bahkan bisa lebih bagus dari penyanyi aslinya.
9. Pelajari Lagu-Lagu yang Pernah Dinyanyikan dalam Festival.
Diantara Lagu untuk
Penyanyi Wanita yang Pernah Dibawakan dalam Festival :
1.
Karena ku sanggup (Agnes Monica)
2.
Mimpiku (Shella & Putri)
3.
Selamat
Jalan Kekasih (Rita Effendy)
4.
Mimpi
(Anggun
C. Sasmi)
5.
Ingin
Kumiliki (Ruth Shanaya)
6.
Samar Bayangan (Nicky Astria)
7.
Mencintaimu (Krisdayanti)
8.
Ayat-Ayat Cinta (Rossa)
9.
Matahariku (Agnes Monica)
10.
Karena Cinta (Joy Tobing)
11.
Cinta Sejati (Bunga Citra Lestari)
12.
Mengertilah Kasih (Ruth Sahanaya)
13.
Yang Harum dan Ranum (Dian Piesesha)
14.
Biar Kusimpan Rinduku (Novia Kolopaking)
15.
Aku Makin Cinta (Vina Panduwinata)
10. Pelajari
Lagu-Lagu Terpopuler dan Terindah.
Beberapa Lagu Indonesia terpopuler dan terindah yang
pernah dipilih oleh pendengarnya :
Meski liriknya sendiri sebenarnya
gombal, “Walau ke ujung dunia, pasti kukan menunggu, meski ke tujuh
samudra, pasti akan ku nanti, karena kuyakin kau hanya untukku.tapi yang membuat lagu ini sangat kuat adalah vokalis-nya,
almarhum Chrisye, yang suaranya itu syahdu berat. Nadanya indah, dan
suara dari pianonya sangat kuat, apalagi pas Reff2 terakhir ketika nadanya
naik.
Tidak
sedikit orang merasa terharu mendengar lagu ini. Lagu ini pernah dinyanyikan
oleh almarhumah Nita Tilana beberapa hari sebelum ia meninggal. Ia
menyanyikannya di suatu program TV Pesta Indosiar. Ketika itu dia menyanyikan
lagu ini, di atas kursi roda dibantu suaminya si ganteng turunan Jepang nan setia.
Suara
rendah Fatur dibarengi dengan lengkingan Dhani yang kerasnya seperti pekikan menjadi
faktor utama keindahan lagu ini. Nostalgi dalam lagu ini pun sangat kuat
mencengkram di dalam ingatan pendengarnya, sehingga lagu ini terpilih sebagai
salah satu lagu Indonesia terindah.
Pengiring lagu
Dewa 19 ini hanya piano. Permainan piano yang sangat cantik menjadikan lagu ini
sangat populer di masanya.
Sebenernya
lagu ini lagu Chrisye, Yuni Shara pun pernah mempopulerkan lagu ini. Lagu yang
berlirik mantap melodinya mengalun indah, seindah pelangi yang melengkung
sempurna.
Lagu yang
diproduseri oleh Yovie Widianto ini sesungguhnya merupakan lagu sederhana yang
memiliki sentuhan akustik gitar dan piano yang sebangun dan kongruen. Suara
mereka pada dasarnya gak begitu bagusnya memang lagunya pun sederhana, tapi
sangat khas dengan suara serak-serak sehingga menjadikan lagu ini tidak
sederhana.
- Lukisan Pagi –
Tohpati feat Shakila.
Lagu ini emang cocok sekali didengarkan sembari
menatap semburat kemerahan sang surya yang di ufuk timur. Bersih, jernih, dan
bening kualitas permainannya.
11. Bayangkan Anda
Berada di Deretan Penyanyi Terkenal yang Ada.
Ada sebuah kisah : Pygmalion konon adalah seorang pemahat jenius dari
Yunani. Begitu pandainya ia dalam memahat, hingga patung pahatannya tampak
seolah-olah benar-benar hidup. Suatu hari, ia memahat patung sesosok wanita
yang sangat sempurna. Begitu sempurna dan cantiknya wanita pahatan itu, hingga
Pygmalion pun akhirnya jatuh hati pada hasil karyanya sendiri.
Diperlakukannya wanita pahatan itu dengan penuh kasih, seolah - olah ia
benar-benar wanita hidup. Diberikannya perhiasan terbaik, pakaian terindah, dan
diperlakukannya pahatan itu dengan penuh perhatian. Bahkan, disebutnya pahatan
itu sebagai istrinya di hadapan orang-orang, ia membayangkan alangkah
bahagianya bila saja wanita pahatan ini benar-benar hidup.
Suatu hari pergilah pemahat ini ke kuil Dewi Aphrodite.
Pygmalion berdoa pada Sang Dewi, "Wahai Aphrodite, berikanlah untukku sebagai
istriku, wanita sempurna yang seperti pahatanku itu!" Tapi
dalam hatinya, Pygmalion berharap agar wanita pahatan itulah yang menjadi istrinya.
Dewi Aphrodite menangkap kilasan pemikiran
Pygmalion ini, dan karena kuatnya kepercayaan sang pemahat, Aphrodite pun
berkenan mengabulkan doanya. Ketika sampai di rumah, Pygmalion pergi menengok
'istri'nya yang sempurna itu. Betapa terkejutnya ia saat mendapati bahwa saat
mengecup sang 'istri', ia dapat merasakan kehangatan tubuhnya! Tahulah ia,
bahwa Dewi Aphrodite telah mengabulkan permintaannya.
Dari kisah Pygmalion, fenomea dimana
harapan seseorang yang begitu kuat bisa menjadi kenyataan secara fantastis
disebut Pygmalion Effect.
Pygmalion Effect adalah suatu fenomena
yang mengungkapkan bahwa apa yang kita pikirkan atau harapkan agar terjadi seringkali
akan betul-betul menjadi kenyataan.
Pada dasarnya, manusia secara alami selalu akan bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya.
Lingkungan sekitar ini termasuk juga
lingkungan kongkret maupun abstrak. Lingkungan kongkret adalah segala sesuatu
yang dapat kita lihat, raba, ataupun dengar. Sedangkan lingkungan abstrak
adalah segala sesuatu yang tidak langsung kita lihat, raba, ataupun dengar tapi
terungkap dalam sikap keseharian kita.
Secara alami, kita akan bereaksi terhadap
stimulan-stimulan ini. Kita akan mempelajari segala mata pelajaran yang ada.
Kita bertutur kata seperti yang dicontohkan dan menjaga tindak-tanduk kita.
Kita juga bereaksi terhadap harapan orang tua, misalnya pada saat kita
diharapkan untuk jadi juara, secara tidak langsung kita berusaha untuk memenuhi
harapan tersebut.
12. Berdoalah Sebelum Tampil Bernyanyi.
Ada 8 Tips Mengendalikan rasa Grogi
atau Nervous
Rasa nervous atau demam
panggung itu selalu ada pada saat kita berada di belakang panggung atau sebelum
tampil. Meski penyanyi terkenal sekalipun rasa demam panggung atau nervous ini
tetap ada namun yang berbeda hanya kadarnya saja. Rasa nervous yang sudah
menjadi bagian dari setiap performa atau setiap kita akan tampil ini tidak
dapat dihilangkan sama sekali tapi paling tidak dapat kita kendalikan dan kita
kurangi dengan tips berikut ini :
1. Persiapan
yang Matang.
Persiapan
yang harus benar-benar matang dalam banyak hal, diantaranya lagu yang akan kita
nyanyikan sudah benar-benar hafal, kita jiwai dan dilatih berulang kali dengan
baik dan clear. Demikian pula pakaian dan tata rias telah kita siapkan dengan
matang dan matching atau sesuai dengan acara yang diselenggarakan. Sebelum
tampil di belakang panggung kita latihan dalam hati dengan detail lagu yang
akan kita bawakan misalnya liriknya, bagian penggalan, saat kita bicara,
bagaimana gerakan kita, langkah kita, jalan kita, sampai kita mengakhiri
penampilan kita. Jika persiapan ini benar-benar matang maka rasa percaya diri
kita akan berlipat ganda dan akan berpengaruh kepada kesuksesan kita tampil.
2. Atur
Pernafasan.
Ketika
kita sedang nervous, maka akan membuat jantung kita berdenyut lebih cepat,
nafas menjadi ngos-ngosan, suara menjadi bergetar karena gugup, pikiran kita
blank, lalu apa yang kita lakukan kadang-kadang tanpa sadar dan banyak
kesalahan. Oleh karena itu aturlah pernafasan dengan cara bernafas normal
artinya dengan rithme yang teratur, tidak perlu menarik nafas dalam-dalam, tapi
bernafaslah dengan rileks,santai dan seperti kita sedang tidak ada beban sama
sekali.
3. Datang lebih awal.
Datang
lebih awal akan banyak sekali keuntungannya. Kita dapat melihat panggungnya
seperti apa, kursi penontonnya seperti apa, kita dapat mengetahui dimana posisi
terbaik kita tampil, dimana posisi penonton, sehingga kita dapat Fill-nya dan
kita merasa seakan ini acara kita dan di tempat kita sendiri sehingga kita
dapat memperkirakan suasananya nanti seperti apa..
4. Bangun perasaan bahwa Penonton itu setara dengan kita.
Kita
harus beranggapan penonton atau audiens yang ada bukanlah orang-orang yang kita
takuti sehingga membuat kita menjadi kerdil, tapi harus kita anggap setara atau
selevel dengan dengan kita. Hal ini tidak berarti merendahkan penonton tapi
lebih kepada penyamaan selera terhadap lagu atau musik yang kita bawakan.
5. Hilangkan
Asumsi.
Kita
jangan berasumsi atau juga bertanya sendiri, misalnya berasumsi penontonnya
kurang tertarik atau tidak ya? Penontonnya suka sama saya atau tidak ya?
Jangan-jangan lagu yang saya bawakan ini kurang diminati ya? Hilangkan asumsi
ini karena selain itu bekum tentu benar, perasaan ini akan sangat mengganggu
konsentrasi kita saat tampil
6. Gesture atau
Pose Kemenangan.
Teori
ini belajar dari beberapa binatang yang apabila terancam dia memasang gesture atau
pose tubuh mereka untuk menangkal ancaman itu. Misalnya ular kobra atau kadal
yang mengembangan tubuhnya yaitu di kulit lehernya sehingga tampak besar dan
seram. Artinya sebelum kita tampil lakukan pose kemenangan seakan kita telah
berhasil dan sukses, hal ini ternyata akan memompa adrenalin dan menjadikan
kita lebih siap tampil.
7. Jangan focus
ke diri tapi fokuslah ke karyanya.
Biasanya
bila akan tampil kita terlalu focus kepada diri kita sendiri, misalnya pada
pakaian, sepatu, rambut atau dandanan kita. Hal ini sangat memicu rasa nervous,
oleh karena itu fokuslah kepada karyanya, lagunya, Musiknya atau apa yang akan
kita bawakan di acara itu.
8. Perbanyak
jam terbang.
Dengan
memperbanyak jam terbang akan menumbuhkan rasa percaya diri dan kita akan tahu
dengan apa yang kita lakukan, membuat kita mengetahui apa yang mesti kita
perbuat belajar dengan pengalaman yang lalu-lalu. Jadi kalau ada kesempatan
tampilah apakah itu di acara sekolah, kampus, kelurahan atau acara-acara besar,
hal ini akan menambah jam terbang.
1 komentar:
Salam kenal juga dari Palembang untuk Tinne & OL-MA.
Posting Komentar